Semeru…Gunung Pertama..

Ketika duduk di bangku SMP, saya sering berandai-andai..Salah satunya..ketika berada di dalam kelas dan memandang keluar..Saya bergumam dalam hati..seandainya bisa melihat gunung dari ruang kelas ini…ahhh pasti saya bakal betah di dalam kelas…Haha, jelas itu sesuatu yang tidak mungkin…Secara..saya sekolah di dataran rendah..jauh dari gunung..

Etapi….beberapa tahun kemudian…saya berada di dalam sebuah kelas..sekelilingnya berjendela kaca..di lantai 3. Daaannn…setiap memandang keluar..saya bisa melihat gunung yang menjulang begitu angkuh…yang selalu menggoda saya untuk merengkuhnya…Bukan cuma melihat gunung dari jendela kaca…semilir angin yang adem khas pegunungan juga bisa saya rasakan dari dalam kelas.. Puas saya memandangi gunung dari dalam kelas…di pagi hari..siang hari..sore hari… Itu saya alami ketika duduk di semester  awal jaman kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Ternyata mimpi saya kesampaian..

Rasa penasaran saya terhadap gunung..membuat saya nekat bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Brawijaya..Daaannn…keinginan untuk menghirup udara gunung pun tercapai…ketika teman-teman sediklat sepakat mengadakan pendakian ke Gunung Semeru (3676 mdpl) sebagai kegiatan akhir masa orientasi. Wah….senangnya…Ups..tapi saya tidak memberitahu orang tua saya kalau mau naik Gunung Semeru. Karena sudah pasti saya tidak akan diijinkan..xixi. Saya bercerita sepulang dari gunung. Ini foto waktu saya pertama kali menjejakkan kaki di puncak Semeru (1996)..punya teman yang diunggah ke Facebook dan saya save…

Puncak Semeru

Puncak Semeru

Kalau yang di bawah ini…di Ranu Kumbolo..daerah paling dingin di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pada waktu-waktu tertentu suhunya bisa minus sekian derajat Celcius..bbbrrrrrrrrrr…

Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo

Well…beruntung juga saya naik gunung di bawah bendera sebuah organisasi yang memang sudah mumpuni di bidang kegiatan alam bebas. Karena saya jadi tahu bahwa berkegiatan seperti itu ada ilmunya, ada aturannya…ada persiapannya…bukan bondo nekat. Saya harus latihan fisik beberapa bulan sebelumnya, latihan materi.. Otomatis pengalaman pertama saya naik gunung itu mementahkan pemahaman saya bahwa naik gunung itu ya naik aja…gak perlu persiapan ini itu…

Maka setiap akan naik gunung…saya harus menyiapkan menu selama beberapa hari. Itu semua dihitung detail termasuk kalorinya. Makan pagi menunya apa, istirahat di perjalanan makan+minum apa, makan siang yang praktis apa, makan malam menu utamanya apa…Kalau mau bawa sayur-mayur berarti harus masuk di menu hari ke berapa..Kebutuhan air berapa..Kalau sudah ketahuan kebutuhan air minum totalnya berapa..barulah ditentukan jumlah jerigen yang akan dibawa berapa..disesuaikan dengan kondisi medan ada banyak sumber air atau tidak. Ya kalau ke Semeru tak perlu bawa jerigen banyak-banyak…karena air cukup melimpah di Ranu Kumbolo. Tapi kalau mau bawa semua kebutuhan air selama 3-4 hari dari Ranu Pane..ya sah-sah aja gak ada yang melarang…Saya sih ogahhhh hahaha…berat tauuu..  😀

Untuk naik gunung menu-menu yang disiapkan biasanya tergolong mewah untuk anak kost seperti saya waktu itu. Ada menu dengan bahan sosis, kornet, keju, roti, susu,coklat, hmmmm…pokoknya gak boleh sengsara selama di gunung. Mie instant paling Cuma ada di 1-2 menu aja..untuk makan pagi yang butuh cepat misalnya… Jadi terbayang kan biaya makan yang harus dikeluarkan untuk naik gunung 😀

Contoh menu sehari :

I .

Pagi : Nasi, Pecel, Dendeng, tempe, peyek

Bekal di jalan : Nutrisari, coklat

Siang : Puding Coklat, Buah, Biskuit

Malam : Nasi, Sup Sosis, bakwan jagung, Susu coklat

II.

Pagi : Oatmeal, Roti Bakar Keju, Teh panas (roti bakar bisa juga jadi menu siang/snack di jalan)

Bekal di jalan : Biskuit, Wafer coklat, minuman berenergi

Siang : Mie instant (goreng/rebus) atau sekarang bisa pake mie dalam kemasan cup, salad apel

Malam : Nasi goreng, telur dadar, abon, irisan timun.

Nah..kebayang kan serunya naik gunung dengan menu-menu seperti itu…

Setelah menu ditentukan ketahuan juga harus membawa beras berapa banyak dan bahan-bahan lainnya. Penentuan menu juga disesuaikan dengan sknario perjalanan.  Kalau memang direncanakan saat istirahat siang memasak, ya tinggal disiapkan.

Ahhh….jadi pengen naik gunung lagiiii…Apalagi menyelesaikan tulisan ini sambil memandang ke arah jendela kaca ..membayangkan diluar sana gunung berselimut salju….dingin dan angkuh… tapi damai…