Menyusuri pematang sawah…menghampiri tegal demi tegal..bertemu dengan satu kelompok tani ke kelompok tani lainnya..bersahabat dengan debu dan terik matahari. Itulah hari-hari saya sekarang dan setidaknya untuk beberapa bulan ke depan. Akhirnya saya nyemplung ke aktifitas yang nyambung dengan sekolah di kampus Universitas Brawijaya dulu….hhehe. Aktifitas yang nyaris belum pernah saya geluti sejak lulus kuliah. Pertanian.
Jadi ceritanya saya lagi ikut jadi pendamping upaya khusus swasembada pangan padi jagung dan kedelai. Kegiatan ini berlangsung mulai Mei, dan diawali dengan bimbingan teknis di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Alhamdulillah saya dikasi tugas pendampingan di kecamatan Ambunten Sumenep (15 desa). Jaraknya hampir 30 km lah kalo dari rumah.
Ketika berkunjung ke setiap sawah..saya nikmati perjalannya..suasananya..semuanya. Suara alam yang menenangkan..bikin adem ayem..lupa sama yang penting …apalagi yang gak penting-gak penting…Hahaha apaan sih.. Dan itu bikin saya ketagihan. Rasanya ada yang menyaingi kenikmatan berada di gunung dan hutan nih.. 😀
Alhamdulillah lagi…sampai sekarang dan mudah-mudahan selanjutnya tidak ada kendala, termasuk hal-hal teknis di lapangan. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Kepala UPT, kelompok tani, tim pendamping, dosen pembimbing, semuanya sangat memudahkan tugas-tugas saya.
Kalo biasanya saya Cuma bisa mengagumi sawah-sawah yang hijau sekilas aja pas lewat…nah sekarang saya puas-puasin dah main di sawah hehehe. Sering bertemu dengan petani juga membuat saya harus lebih bersyukur..masih banyak yang mau menyediakan beras untuk kita makan. Ketika banyak orang yang sibuk perawatan kulit biar putih..bersih…boookkk mereka boro boro ya.. Siang malam mereka jaga tanaman biar memberi hasil yang maksimal.
Berhubung saya belum bisa berbagi banyak cerita, saya berbagi capture dari sawah ke sawah aja yahhhh… 🙂
Selalu suka liat pemandangana sawah Mak. Apalagi kalo rumah deket sawah, silir2 siang hari bikin nyenyak tidur hihihihi!
Oia, itu penutup kepalanya dari jarik ya Mak?
Cakeeep…madura ternyata ijo royo royo ya..#salah persepsi hehehe..kirain cm ladang garam nya yg melimpah ternyata sektor agraris nya jg maju…selamat bertugas yank..semoga semakin sejahterah bapak ibu petani tercinta
Duuuh hijaunya sawah yang mmenghampar, bikin aku kangen sama desa kelahiranku sana.
Sawah sudah kurang diminati generasi muda tapi dirindukan
Pingback: 2015 My Work My Adventure | dianesuryaman