Tahun Ajaran Baru 2013

Judulnya aja serius ya… Tapi memang memasuki tahun ajaran baru menjadi hal yang cukup serius bagi para orang tua murid. Terutama bagi yang putra putrinya akan melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, TK ke SD, SD ke SMP dan selanjutnya. Untuk yang sekedar ‘naik kelas’ serius juga sih persiapannya, tapi tidak seserius yang alih jenjang. Seserius apa?hehehe serius mulai dari memilih sekolah pasti, dan hal yang paling krusial tentu biaya nya.

Beruntung 2 putriku saat ini berada di lingkungan yang tidak memerlukan biaya terlalu tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang sangat layak. Di tempat sebelumnya, harus jeli memilih tempat untuk menimba ilmu agar uang sekitar 250 ribu perbulan menjadi tidak sia-sia. Agar tidak terkesan menjadi siswa di sekolah matre. Di tempat yang baru, 250 ribu per bulan menjadi sangat mahal sekali. Karena cukup dengan 100 ribu saja setiap bulannya, 2 putriku sudah bisa mendapatkan pendidikan yang sangat layak, plus fasilitas-fasilitas kegiatan keluar sekolah yang tak memerlukan biaya tambahan. Sekolah yang lebih murah masih banyak lagi, dengan biaya bulanan hanya sekitar 50 ribu rupiah saja.

Memilih sekolah disini juga menjadi tidak terlalu sulit, cukup 2 atau 3 pilihan tempat. Apalagi untuk SD. Dari segi biaya, sudah pasti disini masih sangat terjangkau. Baik untuk sekolah swasta maupun negeri. Tapi karena faktor usia, aku tidak bisa mendaftarkan putriku di SD Negeri yang cukup favorit sejak dahulu kala…hehe. Jadilah kudaftarkan di SD swasta berbasis ‘integral’ karena untuk masuk di sekolah yang berbasis ‘terpadu’ sudah terlambat.

Berapa yang harus disiapkan untuk menjadi siswa di sekolah ‘integral’ itu?Tak sampai 3 juta. Mahal?Cukup mahal dibandingkan dengan biaya masuk sekolah negeri tentunya. Murah?Sangat murah, bukan dibandingkan dengan yang ‘terpadu’ itu ya… Aku bandingkan dengan sekolah-sekolah di tempat aku tinggal sebelumnya. Para orang tua disana harus membobol tabungannya dan menyetor ke rekening sekolah mulai 5 juta, 9 juta, bahkan sampai 21 juta (serius itu uang semua…:)). Swasta sih… Seperti juga aku, para orang tua disana memasukkan putra putrinya ke sekolah swasta karena faktor usia yang kurang dari 7 tahun, kurang dari 6 tahun malah.

Untuk materi tes, ternyata tak jauh berbeda antara disini dengan disana. Calon siswa hanya diminta mengerjakan soal-soal yang relatif mudah. Karena materi tes yang mudah dan ringan, hasil tes diumumkan hanya 1-2 jam setelah tes selesai, tak perlu lama-lama. Meskipun sebenarnya pemerintah melarang tes dilakukan sebagai syarat masuk SD. Kenyataannya saat ini mana ada SD yang tidak menerapkan tes masuk?Meskipun judulnya observasi, tetaplah hasil akhirnya adalah LULUS atau TIDAK. Ditambah lagi dengan tes psikologi. Anak sekecil itu harus menjalani tes akademik, seni, agama, dan psikologi.. Belum lagi siswa yang dinyatakan ‘gagal’ masuk karena nilainya dianggap jeblok, padahal semata-mata karena sekolah mau tidak mau harus ‘membuang’ pendaftar karena kapasitas sekolah yang tidak memadai. Sangat tidak adil bagi calon siswa yang sangat muda belia. Tapi kenyataan seperti itu harus diterima. Suka atau tidak suka. Beruntung, putriku belum perlu merasakan ‘gagal tes’ dan bisa lebih konsentrasi menyiapkan keperluan di sekolahnya yang baru.

Selamat Menyambut Tahun Ajaran Baru 2013.Yang favorit sejak dahulu kala..;)

Dear Morning…

Pagi-pagi Nares dan Kinarku belum bangun. Ada sedikit waktu untuk menyelesaikan creating blog di wp ini. Yes, another blog just created :p Blog yang sebelumnya gak keurus, sampe lupa username  + password. Mudah-mudahan di blog yang ini bisa langgeng…haha.

Well, hari ini Naresku mendapat tugas bawa makanan dari campuran susu. Puding pilihan yang paling simple dan hemat. Karena semua bahannya ada, gak perlu beli lagi. Ada agar-agar, susu kental manis cokelat..udah…digarap deh. Paling cetakan lucu yang ukurannya lebih besar yang harus pinjem tetangga…hehehe. Tapi cetakan kecil-kecil dirumah masih kepake juga.

Sejak semalam Nares dan Kinar gak sabar nunggu si pudding bisa disantap..:) jadilah mereka buka tutup kulkas. Tapi akhirnya mereka mau juga tidur dan melupakan sejenak pudding di kulkas. Mereka bakal menyantapnya pagi ini.. gak perlu repot-repot pake saus vla, karena mereka tak terlalu suka. Tapi aku pengen bikin saus vla nya, secara mama ku masih punya vla instant yang belum terpakai.

Yak….mari kita coba dulu pudingnya….rencana breakfast nasi goreng harus bersaing dengan puding coklat sederhana nih..:)